Tak mudah menahan angin
tibatiba menembus pori usik kehangatan
Tak siapa mampu tutup celahcelah
demi halau dingin merantau
Maka nikmati saja kesejukannya
dalam tempo dan ritme di hati
dalam alunan tembang kenangan
Ctrl+S
Ctrl+Alt+Del
Ctrl+Alt+Del
untuk terang matahari
untuk warna warni pelangi
untuk mekar bungabunga
untuk senyum bahagia
untuk mereka
untuk kita
Hari masih sangat pagi
kabut belum lagi pergi
saat mata kita bertemu
Begitu hangat
dalam hati
dalam sunyi
dalam sembunyi
Tigabelas hari setelah revolusi
hari menjadi gelap
dan dingin
dalam hati
dalam sunyi
dalam sembunyi.
Rumput berbisik
dengungkan cerita
pelangi pudar
Alangalang berceloteh
sebarkan kabar
matahari redup
Mimpi berhenti
patahkan harap
seorang papa
Mata wayang Kau cungkil
tinggalkan kawah dalam
Digenangi kosong
beriak perlahan ceritakan kesudahan
Tahukah?
Genangan alirkan air
ke berbagai penjuru
Tak ada habis
Tak ada sejuk
Tak ada segar
tapi dahaga
dahaga pada tiap penjuru
dahaga pada tiap waktu
mencekik dengan kepedihan
di kerongkongan hinggamenyesak
tak bisa ledak