KEMENANGAN TERBESAR dalam hidup kita adalah saat kita bisa MENGALAHKAN DIRI SENDIRI

Senin, 30 Maret 2009

Tahukah kau?

Tahukah kau?
betapa aku ingun membelai rambutmu
resapi halus pipimu di tiap mili
dalam kediaman masing-masing

Tahukah kau?
detik-detik itu akan teramplifikasi
berakumulasi di lembah gersang
menjadi penyejuk!

Tahukah kau?
lembah itu akan berteriak-teriak
gaungkan cinta...
bagimu.

Kamis, 19 Maret 2009

Be yourself.

“Tak ada lobang yang tak bolong.” Teks yang terdapat di bagian bawah blog ini berbunyi demikian. Maksudnya??
Ini adalah salah satu falsafah yang terpercik oleh seorang teman pada waktu sekolah dulu. Aku dulu juga bingung apa maksudnya, perlahan aku coba cerna dan akhirnya aku mendapat sebuah inspirasi.
Tak ada lobang yang tak bolong , yang namanya lobang pastilah bolong. Ya itu pasti. Di manapun yang namanya lobang pasti bolong! Dari sini kuambil bahwa aku harus jadi diriku sendiri dimanapun aku berada. Aku adalah daniel, daniel adalah aku. Dimanapun dan kapanpun aku adalah daniel, daniel adalah aku…
Itulah mengapa sering kali terucapkan olehku tak ada lobang yang tak bolong…

Mengalahkan Diri Sendiri

Kemenangan terbesar adalah saat kita bisa mengalahkan diri sendiri. Aneh??? Ya tidak.. mengalahkan diri sendiri berarti mengalahkan ego.
Contoh kecil adalah pada waktu aku menginginkan sesuatu padahal aku tahu benar bahwa aku sama sekali tidak membutuhkan sesuatu tersebut, pada waktu inilah aku berperang dengan egoku.
Tinggal keputusannya bagaimana, menyerah dengan keinginan yang sia-sia atau berjaya dengan akal sehat! Memang sih, tak jarang aku kalah terhadap ego. Makanya pada waktu aku sadar, aku mampu berpikir jernih, aku berusaha untuk memengkan pertempuran dalam diri sendiri ini…. dengan kata lain mengekang hawa nafsu. Bila sudah terbiasa demikian, aku yakin kebiasaan untuk menghargai diri sendiri maupun orang lain akan lebih bertumbuh….

BINARBINAR

Binarbinar melamar nanar
Pecah kesah terarah tuah
Puji uji meruji janji
Bongkah langkah rekah merah
Akhir bibir usir getir:
aduh lepuh, sedu mendebu
Nanar pudar dilingkar binar

AKHIR PEKAN DI SIMPANG LIMA

kerlapkerlip ujung senja
dilintas sekian kali
tekuk lutut gulir mengalir
rampas ruang petak sepetak
matamata mematamatai matamata
TAK ADA LOBANG YANG TAK BOLONG