Hai sobat, bagaimana kabarmu?
Bagaimana kabar anjingmu?
Siapkah dia memburuku?
Siapkah dia menerkam, mencabik lalu
mengambil bagian tubuhku untukmu?
Bila tidak, jangan paksa dia sobatku!
( karena mungkin dia lelah mengingkari mata batinnya....)
Jangan kau tembak kepalanya,
hingga otaknya terburai kenai wajahmu!
( karena mungkin otaknya akan meracuni otakmu sampai lelehkan sesal!)
Sebab telah kusediakan bagimu, dagingku
di atas meja perjamuanmu:
Di mana kaki dan tanganmu berkumpul
Utarakan kesetiaan pada rasa
Di lambung mereka masing-masing.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar