Pada hulu kita bertemu lagi
merangkum perjalanan yang terseok
terhanyut,
hilang arah,
terhempas batu,
kedinginan,
bertemu wajah yang tak asing: memberi roti tak ternilai!
Di hulu,
rangkuman merupa bayang
lelapkan jiwa pada pembaruan bijak-bijak!
remah-remah hari kemarin
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar